Memang tidak bisa disangkal bahwa
tidak ada yang betul-betul konsisten di muka bumi ini, hanya tuhan yang
konsisten dan hanya ia yang punya sifat konsistensi. Hanya ia yang ada dan
hanya ia yang mempunyai sikap eksistensi.
Jika ruh ini di pisah menjadi dua
mungkin kita akan melihat 2 sisi yang berbeda, sisi kanan (right-side) sisi
kiri (left-side) keduanya mempunyai kecendrungan dan karakteristik tersendiri
yang saling berlawanan, kita dibekali hati dan otak untuk membuat satu sisi
lebih dominan terhadap sisi yang lain. Entah saya atau anda dominan sisi yang
mana tapi hamper setiap hari ada peperangan yang terjadi dalam kedua sisi ini,
peperangan yang katanya menurut rasulullah adalah peperangan yang lebih dahsyat
dari perang badar atau perang uhud, kau tahu kawan apa itu ? yah itulah perang
melawan hawa nafsu kita. Semua orang dibekali dengan nafsu, otak kita adalah
medan perang bagi nafsu dan hati, siapa yang dapat menguasainya maka dia yang
menguasai tubuh ini.
Jika nafsu yang menang maka ia
dapat memanipulasi hati dan pikiran sehingga eksistensi otak dan hati menjadi
tidak berarti sama sekali. Jika hati yang menang maka nafsu selalu mencari
jalan untuk membuat kemenangan itu tidak berlangsung lama. Selalu ada celah
yang ia gunakan untuk menghalangi kemenangan dari hati.
Kalu kita ingin berpikir lebih
dalam maka mungkin bisa saya katakana bahwa iman adalah bahan bakar dari hati,
hati yang kekurangan bahan bakar akan kering bahkan mati dilahap api nafsu yang
menjadi-jadi, iman kita adalah sesuatu yang abstrak, software yang Cuma bisa
dirasakan tanpa bisa dilihat eksistensinya, namun perbuatan kita bissa menjadi indicator
dari iman yang sedang full bahan bakar atau mungkin habis bahan bakarnya,
kekurangan bahan bakar inilah yang mengakibatkan hati kita mednjadi
terbolak-balik anda tahu atau pernah membaca satu hadits rasul yang
diriwayatkan Oleh Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah yang kira-kira begini haditsnya
Aisyah RA berkata ““Nabi SAW sering berdoa
dengan mengatakan, ‘Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku
untuk selalu taat kepada-Mu.’ Aku pernah bertanya, ‘Ya Rasulullah, kenapa Anda
sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa
ketakutan?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah.
Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika
mau membalikkan hati seorang hamba-Nya, Allah tinggal membalikkannya begitu
saja’”.
Dalam hal ini ada sunnnatullah yang berlaku, memang pada dasarnya bahwa
hati ini digerakkan oleh allah karena dialah yang menguasai hati setiap
manusia, jika allah mau maka 7 milyar penduduk yang ada di bumi ini semuanya
akan beriman dan mengesakan allah. Harus kita akui yang menyimpan iman dalam
diri kita bukan siapa-siapa namun allah yang menentukan kadarnya. Namun tuhan
akan mencurahkan bahan bakar hati jika kita telah mendapatkan ridhonya, jadi
sebenarnya tugas utama kita hanya mencari ridho allah, selebihnya allah saja
yang menentukan kita termasuk golongan yang kanan atau golongan yang kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar